Perjalanan kali ini cukup berat karena semua dilakukan secara mandiri tanpa travel agen kecuali untuk dapetin visa umroh, awalnya kami bingung mau umroh dulu atau eropa dulu. karena kalau dilihat harga tiket pesawat ke jeddah dan eropa sama-sama mahal (paling murah 8 jutaan kalau berangkat dari kuala lumpur atau belasan juta dari jakarta). di bulan September 2018 kami kedapatan tiket murah multi city dari KUL-CDG dan pulangnya JED-KUL naik Saudi airlines seharga pp 5 jutaan, dan tanpa berpikir langsung di issued dan setelah di beli barulah saya mulai berpikir hehe (ini kesalahan pertama). Akhirnya 2 keinginan tercapai, umroh plus eropa. Untuk penerbangan CGK-KUL pp kami optimis akan mendapatkan tiket super murah, apalagi klu naik airasia, mungkin sekitar 500rb pp/orang. Disamping itu juga akan membeli tiket pesawat Warsaw-Jeddah sekitar 2.7 juta/orang, kalau di total semua sekitar 8 jutaan/orang.
Mulailah kami membuat itinerary perjalanan, pertimbangan untuk ke eropa dulu adalah pertama kami ingin liburan dulu baru ibadah, kedua adalah kami akan membawa bekal makanan untuk beberapa hari karena makanan eropa mahal dan tidak ada jaminan halal, kalau di makkah sudah terjamin kehalalannya dan harganya cukup terjangkau.
Kami memesan hotel-hotel di booking.com, agoda, dan travelocity, sebagian free cancellation dan sebagian lagi non refundable karena tergiur harga super murah (ini kesalahan kedua). Hotel yang kami pesan adalah hotel yang sangat dekat dengan stasiun kereta, karena kami akan menggunakan kereta (eurail pass) untuk semua trip eropa dan mobilitas kami akan sangat tinggi nantinya karena cukup banyak destinasi yang ingin di kunjungi. Untuk hotel di makkah dan madinah kami booking free cancellation, karena kami masih ragu apa akan dapat visa umroh atau tidak, karena pengurusan visa umroh dianggap sebagai tahapan tersulit dari perjalanan kami kali ini.
Inilah Itinerary awal perjalanan kami. (itinerary ini akhirnya banyak perubahan)
Tgl | Itinerary |
29-Mar-19 | Penerbangan CGK-KUL dan KUL-CDG |
30-Mar-19 | Paris |
31-Mar-19 | Paris |
1-Apr-19 | Paris, Colmar |
2-Apr-19 | Swiss, Lauterbrunnen, Wengen |
3-Apr-19 | Murren, Schilltorn, Almenduble |
4-Apr-19 | Grindewald, Interlaken, Luzern |
5-Apr-19 | Austria, Hallstatt |
6-Apr-19 | Vienna |
7-Apr-19 | Vienna |
8-Apr-19 | Hungaria, Budapest |
9-Apr-19 | Praha, Prague |
10-Apr-19 | Amsterdam |
11-Apr-19 | Amsterdam |
12-Apr-19 | Amsterdam, AMS-IST |
13-Apr-19 | Istanbul, IST-JED |
14-Apr-19 | Madinah |
15-Apr-19 | Madinah |
16-Apr-19 | Makkah |
17-Apr-19 | Makkah |
18-Apr-19 | Makkah |
19-Apr-19 | Makkah |
20-Apr-19 | Makkah |
21-Apr-19 | JED-KUL, KUL CGK |
Setelah selesai membuat itinerary eropa dan umroh, mulailah kami mencari informasi tentang visa schengen dan umroh. Untuk visa schengen banyak sekali informasi yang bertebaran di internet tentang detail teknis pengurusan visa schengen. informasi paling lengkap bisa dilihat di link ini omnduut, dan untuk informasi Visa umroh yang beredar di internet masih sedikit dan tidak begitu teknis, sehingga informasi visa umroh ini masih penuh dengan tanda tanya. (Saya akan cerita pengalaman umroh yang lebih detail di tulisan selanjutnya)
Mulailah saya hunting informasi tentang Visa Umroh, Berikut info yang saya dapat tentang syarat dan pengurusan visa umroh
- Visa umroh hanya bisa di urus oleh agen travel ke provider VISA atau “orang” tertentu yang punya relasi dengan provider VISA. Provider ini bekerjasama dengan Muasasah di Saudi yang berperan sebagai agen travel yang di tunjuk oleh pemerintah saudi. Muasasah ini akan mengeluarkan MOFA, dan MOFA ini akan disubmit ke Kedutaan Saudi, dan Kedutaan akan menerbitkan VISA tersebut. dalam hal ini tidak ada layanan perorangan untuk pengurusan VISA di kedutaan.
- Pengurusan VISA oleh travel umumnya dimulai 2 minggu sebelum keberangkatan. Setelah MOFA keluar, juga ada waktu 2 minggu untuk di submit ke kedubes, Jika lewat 2 minggu maka MOFA akan Expired. Maka lebih baik memasukan MOFA seminggu sebelum keberangkatan dan masuk ke kedubes Jakarta paling tidak 3-4 hari sebelum keberangkatan. Maka bisa aja kita baru dapet VISA 1 hari sebelum keberangkatan.
- Persyaratan pengajuan VISA
# Paspor Asli yang masih berlaku minimal 6 bulan dimana namanya yang tertera dalam paspor sudah terdiri dari 3 suku kata, Sekarang sudah bisa 2 suku kata.
# Tiket international Jakarta Jeddah pulang pergi dengan keadaan confirmed
# Konfirmasi hotel dan bus selama berada di Tanah Suci Makkah dan Madinah.
# Buku kuning hasil suntik vaksin meningitis.
# Buku nikah asli bagi suami istri yang usianya kurang dari 45 tahun.
# Akta lahir asli bagi anak-anak atau wanita usia kurang dari 45 tahun yang berangkat bersama kakak atau adik kandung laki-laki.
# Pas foto berwarna ukuran 3 x 4 dan 4 x 6 masing-masing 4 lembar dengan background putih dan tampak muka 80%.
# Bagi anak-anak dan wanita yang usianya kurang dari 45 tahun, yang berangkat tanpa didampingi mahromnya perlu dibuat surat mahrom untuk melengkapi persyaratan pengajuan visa umroh.Visa umroh validitasnya hanya berlaku selama 30 hari setelah visa tertempel di paspor dan harus segera masuk ke Arab Saudi dan khusus dibulan rajab/sa’ban dan ramadhan, validitas ini hanya berlaku 15 hari setelah visa tertempel di passport, apabila melewati jangka waktu tersebut maka visa umroh tersebut menjadi tidak berlaku, setelah masuk ke Arab Saudi, pemilik visa umroh hanya diperkenankan stay atau tinggal di Arab Saudi paling lama 30 hari atau dalam kondisi tertentu pemerintah Arab Saudi dapat menetapkan kebijakan lain hanya 15 hari, apabila overstay atau tinggal lebih lama dari waktu yang telah ditentukan maka pihak yang bertanggung jawab akan meminta pertanggung jawaban pihak keluarga yang ada di Indonesia untuk membayar biaya denda yang diterapkan oleh pemerintah Arab Saudi yaitu sekitar USD 10,000 (mungkin sekarang dendanya sudah berubah). Dan khusus wanita yang usianya kurang dari 45 tahun hanya bisa masuk dan keluar dari bagian immigrasi Arab Saudi bersama dengan mahromnya yang tertera pada visa umrohnya
- Biometrik, sebenarnya kurang paham apa tujuan biometrix ini, krn ketika masuk imigrasi saudi pun juga dilakukan pengambilan data biometrix. sebagian orang beranggapan ini bertujuan untuk keperluan data visa progressif, dimana kita hanya dibolehkan untuk umroh sekali dalam 3 tahun, kalau kurang dari 3 tahun ikut umroh lagi, maka dikenakan pajak/denda progressif senilai 8 juta rupiah. (Kabarnya biometrix ini akan dihilangkan lagi nantinya)
Pengurusan VISA schengen menjadi salah satu bagian yang tersulit dalam persiapan perjalanan ini, pastikan mengajukan VISA schengen ini dilakukan 3 bulan sebelum berangkat, karena untuk mendapatkan janji temu bisa saja harus menunggu selama 1 bulan jika permintaan VISA nya tinggi. setelah VISA schengen selesai, 3 minggu sebelum berangkat barulah di serahkan kelengkapan untuk VISA umroh kepada travel agent untuk memproses aplikasi VISA umroh.